Friday, July 1, 2011

Apabila Nama Kita Dipetik Menerima Derita


Terkadang duka,gundah gulana dan derita selalu menyinggah didalam hidup kita tanpa kita minta.Pada saat sebelum duka itu bertenggek dijendela hidup ini kita selalu dianjurkan supaya berlindung pada Allah daripada segala macam derita dan duka.Namun,seperti mana penyakit ia hadir kedalam kehidupan seseorang melalui pelabagai alur jalan kehidupan ini.Kita yang waras sememang tidak mencari penyakit,tetapi jika ia datang juga,pada saat itu saya mohon kita bersabar dengan mengharapkan pertolongan,pahala dan keampunan Allah.Walaupun penyakit itu tidak digemari ,barangkali hikmah disebalik penyakit yang menimpa keatas diri mempunyai seribu satu jalan kepada manusia mendekatkan diri pada Allah,betapa ramai insan yang berkata “dengan kesakitan derita ini aku hampir pada Allah”.


Pada saat duka dan derita sedang merajai jiwa dengan berbagai-bagai bentuk dan pelbagai gaya membelenggu perjalanan hidup kita ini,saya mohon kita kembali kepada hakikat kehidupan dengan pergantungan sepenunhnya kepada Allah,sebagaimana firman Allah:


“Demi sesungguhnya! Kami akan menguji kamu dengan sedikit perasaan takut, kelaparan, kekurangan dari harta benda, jiwa serta hasil tanaman. dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang sabar. (Iaitu) orang-orang yang apabila mereka ditimpa musibah, mereka berkata: “Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kebaikan dari Tuhan mereka serta rahmatNya; dan mereka itulah orang-orang yang dapat kembali”. Mereka itu ialah orang-orang yang dilimpahi dengan berbagai-bagai hidayah” (Surah al-Baqarah 155-157).


Sesungguhnya banyak hikmah disebalik duka dan derita,terkadang diari kehidupan yang dipenuhi dengan suka dan ceria semata menenggelamkan manusia daripada mengingati kehidupan akhirat,sememangnya manusia mengetahui hakikat didunia ini hanya sementara,barangkali dengan segala kemeriahan,keseronokan dan kebobrakkan kita menikmati anugerah kehidupan dunia menghakis hati kita dari mengingati keabadian kehidupan diseberang jalan sana.


Sebanyak mana ilmu agama kita bukan jaminan kepada kita untuk sentiasa khusyuk dalam perhubungan dengan Allah.Pada saat duka dan derita menjadi tamu pada kehidupannya,lantas siang dan malam memanggil Tuhan dengan insaf dan mengharapkan segala pergantungan kepada Allah,pada saat itu segala apa yang terhilang disini semoga diperoleh di dunia seberang jalan sana.


Sekali nama kita dipetik untuk menerima anugerah keperitan dunia ini lantas merangkak-rangkak kita mencari akhirat.betapa ramai yang mencintai dan merindui Allah didunia seberang jalan sana disebabkan derita dunia yang dilaluinya.Saya mohon sama-sama kita memperhatikan bagaimana Allah menceritakan tentang ucapan ahli syurga apabila mereka dimasukkan kedalam syurga,mereka berkata:


“dan mereka berkata: “Segala puji bagi Allah, yang telah menghilangkan perasaan dukacita

dari kami; sesungguhnya Tuhan kami Maha Pengampun, lagi sentiasa memberi balasan yang

sebaik-baiknya (kepada orang-orang Yang taat); Tuhan Yang telah menempatkan kami di

tempat tinggal yang kekal dengan limpah kurniaNya semata-mata. Kami tidak akan merasa

penat lelah di situ, dan kami juga di situ tidak akan merasa letih lesu”. (Surah Fatir, 34-35).

No comments:

Post a Comment