Gerimis pagi itu menjadi teman seadanya
Dipintu jendela penjara termenung seorang tua
Menanti bangkitnya si buah hati terlena
Dicelah bukit itu terpancar senyuman dusta
Tanda salam cinta
Hati yang bergelora menjadi gundah gelana
Luahan rasa gelombang kehidupan dari si tua
Masa kecil
Masa remaja
Masa tua
Sang mentari pendengar yang setia
Gerimis pagi itu menjadi saudara
Si tua yang keseorangan berduka
Sang mentari menjadi kekasih syurga
Siang dan malam menghitung masa
Ditali gantung ilahi untung nasib badan disana
Kerana dosa dibelakang hari tak terkira
Si tua itu pasrah dan redha seandainya itu kesudahannya
Tapi hati masih mengharapkan sentuhan maaf dari-nya
No comments:
Post a Comment